Friday, December 16, 2016
Checking performance mosfet gate driver simple(mengecheck performa gate driver mosfet)
Apakah mosfet driver yang saya atau anda pakai sudah bekerja dengan maksimal atau belum. Terkadang pertanyaan ini muncul setelah dilakukan pengetesan system total, namun terjadi system yang tidak seimbang. Misalnya panas berlebih, tegangan tidak tercapai, atau bahkan terbakar. Untuk mencegah hal itu saya berbagi tips sedikit untuk memeriksa kemampuan driver mosfet pada saat frekuensi sangat rendah. Gunakan arduino uno program blinking untuk mendrive mosfet. Check tegangan output dengan Avometer. Mosfet driver yang sudah bekerja dengan baik akan memiliki drop tegangan sangat rendah bila tanpa beban. Gunakan sumber power suply 12volt tanpa riple untuk pengujian. Misalnya aki atau battery. Battery dengan tegangan 13,2 volt. Seharusnya tegangan output mosfet tanpa beban akan drop dibawah 0,1 Volt. Apabila open circuit tegangan drop lebih dari 0,1 volt, maka mosfet mengalami fasa belum totally turn on. Sehingga resistansi lebih dari Rds on mosfet sesuai datasheet. Sifat mosfet akan mengalami kenaikan resistansi pada saat suhu naik. Namun minimal kita bisa cegah dengan mengetahui performa driver pada saat low frequency. misalnya on off dengan delay 500ms, 1s. Saya coba drive mosfet pada sisi tinggi(High Side) dan Sisi rendah (Low Side) type IRFZ44. Pada sisi rendah mosfet driver mampu bekerja dengan sempurna dengan drop tegangan dibawah 0,1volt. Namun pada saat saya rubah diposisi tinggi(high side) drop tegangan sampai 0,5 volt. Jadi Resistansi mosfet naik pada saat say konfigurasi high side. Maka dari itu kebanyakan aplikasi N mosfet akan lebih panas bila dipasang di sisi tinggi akan lebih panas, karena tegangan gate dan pengisian belum sempurna, akibatnya Resistansi mosfet akan naik dan timbul panas yang berlebih. Metode yang mampu mengimbangi low side driver dengan duty cycle 1-99% dengan kecepatan tinggi dan kecepatan rendah second-Megahertz hanya dengan metode low side driver dengan isolasi power suply. Sedangkan isolasi signal menggunakan capacitor. Untuk isolasi dengan optocoupler memiliki kelemahan delay yang lebih lama. Metode yang saya coba sebelumya isolasi gate dengan capacitor dengan konfigurasi low side. Metode tersebut mampu bekerja untuk kecepatan tinggi dan kecepatan rendah, Namun memiliki kelemahan pada drop tegangan yang tinggi. Dikarenakan pengisian gate ampere dan tegangan belum sesuai. Sedangkan metode bootsrap capacitor memang murah tetapi memiliki kelemahan tidah mampu untuk duty cycle dengan rentang variasi yang jauh. Misalnya aplikasi membutuhkan wide bangap (Rentang frekuensi yang luas), akan keteteran jika menggunakan bootstrap. Contoh aplikasi lain misalnya suatu saat kita butuh switching dengan frekuensi detik, tiba2 kita butuh 200khz, maka perhitungan capacitor akan kesulitan diaplikasikan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Hari minggu tanggal 29/07/2018, saya melakukan pengetesan inverter Sine wave rakitan sendiri (DIY), yang menggunakan driver EG8010...
-
Melay out PCB di proteus lebih simple dengan kombinasi komponen librari yang cukup banyak. Namun membuat jalur ground supaya mengelilingi P...
-
Skema ini masih berupa prototype, dan pengembangan dari balancer dengan TL 431, prinsip kerjanya sederhana, saat tegangan treshold yang tel...
No comments:
Post a Comment