Friday, November 10, 2017

Mencegah batu empedu scara alamiah

Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut
sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan
empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi
(menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau
kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan
beberapa vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan campuran dari
asam empedu, protein,
garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol.Sebagian dari
empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama yang dapat timbul pada kandung empedu adalah terbentuknyabatu. Hal
ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu di sebabkan oleh perubahan
secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan
kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan
batu kandung empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi
masalah bila masuk ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang
batu
dapat terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas
jahitan pada suatu operasi.Pada kandung empedu, batu dapat menyebabkan
peradangan yang disebutkolestitis akut, hal ini karena adanya pecahan batu empedu di
dalam
saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu
dapat menyangkut di dalam hati dan saluran empedu,sehingga menghentikan aliran dari
empedu ke dalam saluran pencernaan. Disamping itu, terdapat faktor lainnya yang
memulai terjadinya proses pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein
yang terdapat pada cairan lendir yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil.
Halini memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel
seperti kristal padat. Bentuk dari batu empedu bermacam-macam,yaitu batu yang
terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan mengkilat seperti minyak, batu yang
terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi keras atau berwarna coklat tua
tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari yang kecil hingga sebesar batu
kerikil, tetapirata-rata berdiameter 1 - 2 cm. Meskipun penyakit kantong empedu tidak
menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk gejala yang biasa ditimbulkan adalah
serangan pada waktu makan makanan yang mengandung lemak tinggi jika seseorang
sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena lemak tersebut memicu hormon
merangsang
kantung empedu berkontraksi sehingga memaksa empedu yang tersimpan masuk ke
dalam duo denum yaitu jalan keluar menuju usus kecil, jika batu menghambat aliran
empedu maka akan timbul gejala seperti sakit yang akut pada sebelah kanan atas perut
dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke dada depan. Gejala lainnya yaitu kolik,
sendawa, gas dalam perut,gangguan pencernaan, berkeringat, mual, muntah,
kedinginan, suhu tubuh agak tinggi, penyakit kuning (bila batu empedu menghalangi
saluran empedu), dan feses berwarna coklat.
Penyakit batu kandung empedu dan saluran empedu biasanya menyerang orang-orang
berusia antara 20 - 50 tahun. Penyakit ini 6 kali lebih sering terjadi pada wanita sampai
usia 50 tahun. Di atas usia tersebut sama untuk kedua jenis kelamin. Selain itu, wanita
yang mengalami lebih dari 2 kali kehamilan, maka resiko mendapatkan batu empedu
semakin tinggi. Obesitas/kegemukan mempunyai resiko menderita batu empedu lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tidak obesitas. Beberapa upaya pencegahan

terbentuknya batu empedu yang dapat ditempuh antara lain menjaga berat badan agar
tetap normal, menurunkan kolesterol, dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung serat. Tetapi di lain pihak,diet keras untuk menurunkan berat badan
dengan cepat dapat merangsang hati untuk mengeluarkan kolesterol dalam jumlah
besar ke dalam cairan empedu, sehigga dapat menimbulkan batu empedu.
Untuk mengetahui apakah tubuh kita terdapat batu empedu digunakan suatualat
pendeteksi batu empedu yang disebut ultrasound, yaitu dengan menggunakan
gelombang suara yang tidak dapat didengar telinga. Gelombang suara ini diarahkan ke
tubuh dan pantulan gelombangnya kemudian diolah komputer yang akan menunjukkan
ada atau tidaknya batu empedu. Selain itu batu empedu dapat diketahui melalui foto
sinar X dan pemeriksaan darah di laboratorium.
Bagi penderita batu empedu, prinsip utama perawatannya yaitu mengistirahatkan
kandung empedu. Hindari makanan berlemak karena lemak merangsang kandung
empedu untuk bekerja keras. Kandungan protein dalam diet cukup 1 - 1 ½ gram per
berat badan setiap hari. Kalori perlu pula dibatasi, karena kebanyakan penderita batu
empedu juga penderita obesitas. Bahan makanan yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan juga harus dihindari. Cara alamiah yang dapat digunakan untuk mengatasi
batu empedu yaitu :
30 gram daun keji beling segar + 30 gram sambiloto segar + 60 gram
rambut jagung direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya
disaring, diminum hangat-hangat.
60 gram herba kumis kucing segar + 30 gram tongkol jagung + 30 gram daun
meniran segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya
disaring, diminum hangat-hangat.
30 gram daun sendok segar + 30 gram daun kembang pukul empat segar + 100
gram akar alang-alang direbus dengan 700 ccc air hingga tersisa 300 cc,
airnya disaring, diminum hangat-hangat.
Minum jus apel sebanyak 4 gelas setiap hari selama 5 hari. Pada harike-6 lakukan
puasa, dan pada saat berbuka puasa minum air putih + 30gram garam inggris, pada
pukul 20.00 minum ½ gelas air lemon + ½ gelas minyak zaitun, aduk lalu diminum.
Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas,lakukan secara
teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakanpanci enamel atau periuk
tanah. Tetep konsultasi ke dokter
Sumber: Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma

No comments:

Post a Comment